Di Panti Asuhan Samuel, anak-anak diberi makan mi & nasi basi
Tidak seperti manusia pada umumnya yang sehari-hari makan nasi dan lauk
pauk layak. Anak-anak Panti Asuhan Samuel justru sehari-hari diberi
makan dan minum menu di luar nalar manusia. Mereka hanya diberi mi
instan yang sudah kering dengan nasi hampir basi.
Bukan karena
kekurangan dana atau kekurangan donatur di panti yang berlokasi di
Cluster Miccelia Summarecon Gading Serpong, Kabupaten Tangerang
tersebut. Namun lebih karena kekejaman pemilik panti, yaitu Chemuel dan Yuni.
Sumbangan dari para donatur berupa sembako dan pakaian layak tidak
pernah sampai kepada anak-anak malang tersebut, melainkan justru kedua
pemilik panti menjual kembali pemberian para donatur itu.
"Warga
sekitar panti sampai berujar kepada para donatur, pak kalau mau ngasih
makanan yang langsung habis saja, karena kalau dikasih sembako pasti
dijual lagi sama pemilik panti," ujar Wakil Direktur Divisi Pidana LBH
Mawar Sharon, Yuliana Rosalina saat ditemui di Kantornya di Jalan Sunter
Boulevard, Jakarta Utara, Senin (24/2).
Hal tersebut dibenarkan
oleh salah satu anak asuhnya berinisial J. Menurut dia, sekitar 30 anak
dalam panti tersebut hanya diberi makan mi yang hampir basi dan diberi
minum air keran mentah.
"Tiap hari, tiga kali sehari makannya mi sama nasi, minum air keran," ujar bocah berusia sembilan tahun itu.
Kasus ini mulai mencuat saat seorang anak berinisial H melaporkan
peristiwa yang terjadi di panti tersebut kepada donatur panti. Mendengar
laporan tersebut, pihak donatur kemudian mengadukan kasus ini ke
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Sharon.
Donatur selama ini sering
merasa heran dengan kondisi panti asuhan. Meski kerap mendapat
sumbangan, anak-anak di panti tetap terlihat kurus, lusuh dan tidak
terurus. Bahkan pihak donatur sering mendapati tubuh anak-anak dipenuhi
dengan luka memar seperti bekas pukulan, sabetan bahkan bekas gigitan
orang dewasa.
Tak hanya itu, H mengungkapkan, dirinya bersama
anak-anak panti lain sering dipukul dengan sepatu, diseret, diikat dan
dikurung.(merdeka/24/2/14)
No comments:
Post a Comment